“Nations have recently been led to borrow billions for war; no nation has ever borrowed largely for education. Probably, no nation is rich enough to pay for both war and civilization. We must make our choice; we cannot have both. ~Abraham Flexner"
“Education is not just about going to school and getting a degree. It’s about widening your knowledge and absorbing the truth about life. – Shakuntala Devi

Ads 720 x 90

Introduction To Debating (Pengantar Tentang Debat)

Introduction/Pengantar

This document is an introduction to Australian Parliamentary debates, the motion/topics, team structure, etc. It is meant to help student at senior high school who are new to the parliamentary debating format, and are interested in participating in the upcoming English Debating Contest, but are still unclear on the rules and regulations. This document is not intended to serve as a definitive guide to the rules of the tournament.

            Dokumen ini adalah sebuah pengantar tentang debat Australian Parliamentary, topiknya, struktur timnya, dll. Tujuannya adalah untuk membantu siswa sekolah menengah  yang masih baru sama sekali  terhadap format debat Parliamentary, dan berminat untuk berpartisipasi dalam English Debating Contest, tetapi belum jelas mengenai aturan dan tata cara yang digunakan. Dokumen ini tidak untuk menjadi perangkat aturan yang baku pada turnamen tersebut.

BASICS OF A DEBATE/DASAR-DASAR DEBAT

A debate is held between two teams of three members each. That the Affirmative and the Negative. Members of each team are assigned position as 1st, 2nd and 3rd speakers. Team are given thirty (30) minutes to prepare for each debate.

            Sebuah debat berlangsung antara dua tim yang masing-masing terdiri dari 3 orang anggota. Kedua tim ini diberi nama Affirmative (positif) dan Negative (Negatif). Masing-masing anggota dari setiap tim diberi posisi sebagai pembicara pertama, kedua dan ketiga. Setiap tim selalu diberikan waktu tigapuluh menit untuk mempersiapkan diri menjelang suatu debat.

Each of the speakers will deliver a substantial speech of seven(7) minutes duration and either the 1stor the 2nd speakers on both sides will deliver the reply speeches for their teams. Reply speeches will be five (5) minutes.

            Setiap pembicara diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato substansial  selama tujuh menit. Setelah itu, pembicara pertama atau kedua dari setiap tim diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato  penutupnya selama lima menit.

Thus, the complete speaking order as follow :

            Jadi, urutan penyampaian pidato dalam suatu debat adalah sebagai berikut :

F  
1st Affirmative          – 7 minute

F   1st Negative              – 7 minute

F   2nd Affirmative         – 7 minute           

F   2nd Negative             – 7 minute                 

F   3rd Affirmative          – 7 minute

F   3rd Negative              – 7 minute

F  
Negative Reply         - 5 minute     

F   Affirmative Reply    - 5 minute            

During the time given for speeches, no one else may interrupt/interject the speaker except the chairperson, and only if absolutely necessary.

            Selama suatu pidato sedang berlangsung, tidak ada yang berhak memotong pembicaraan atau melakukan interupsi terhadap yang sedang berbicara, selain daripada moderator, jika dan hanya jika dipandang sangat perlu olehnya.

A warning bell will be sounded one (1) minute before the end of the allowed time for each speech,  and a second bell at the end of the allowed time for each speech. This means, for a substantial speech, the first bell will be sounded after six (6) minutes, and the second bell will be sounded after seven (7) minutes. For a reply speech, the first bell will be sounded after four (4) minutes, and the second bell will be sounded after five (5) minutes.

            Bell pertama akan dibunyikan 1 menit sebelum waktu pidato selesai, dan bell kedua dibunyikan pada saat waktu pidato selesai. Artinya, untuk pidato substansial, bel pertama dibunyikan sesudah 6 menit, dan bel kedua sesudah 7 menit. Untuk pidato penutup, bel pertama dibunyikan sesudah 4 menit dan bel kedua dibunyikan sesudah 5 menit.

ROLES OF SPEAKERS/ PERAN PEMBICARA

The 1st Affirmative speaker introduces the motion and defines the key terms in the motion. This definition is intended to limit the scope of the debate to a specific and focused area. The 1st      Affirmative then goes on to state the stand of the affirmative, and present the strategy, or theme line, that the team will use in order to justify this stand.

            Pembicara affirmative pertama memperkenalkan mosi dan mendefinisikan istilah-istilah pentinmg dari mosi tersebut. Definisi ini diharapkan dapat membatasi ruang lingkup debat menjadi spesifik dan terfokus. Ia lalu menyatakan pendirian pihak affirmative, lalu mengungkapkan strategi atau theme line, yang digunakan untuk menjustifikasikan pendirian tersebut.

            Definition should be reasonable, clear and true to spirit of the motion. Truistic, tautological and circular definitions are strictly prohibited. Squirreling (definition that are in no way related to the spirit of the motion ) and time/place setting are also not allowed.

            Defenisi harus wajar, jelas dan sesuai dengan inti dari mosi yang diberikan. Defenisi berupa Truisme, tautology, atau defenisi sirkuler tidak diperbolehkan. Squirreling (definisi yang sama sekali tidak sesuai dari mosi) dan pembatasan ruang/waktu juga tidak diperbolehkan.

The negative team must not just oppose the motion, but also build a counter-case against the Affirmative team. In the event that Negative feels that the definition is invalid, the 1st Negative speaker may challenge the Affirmative’s definition  and propose an alternative definition. However, the Negative cannot raise a definitional challenge simply on the basis that their definition is more reasonable.  

            Tim Negative tidak hanya berusaha membantah mosi, tetapi harus membangun suatu counter-case untuk melawan Affirmative. Jika Negative merasa bahwa defenisi yang diberikan tidak sah, maka pembicara Negative pertama dapat menggugat definisi Affirmative dan memberikan suatu definisi alternative. Negative tidak boleh menggugat definisi hanya atas dasar bahwa definisi mereka lebih ‘wajar’.

            The 2nd speakers from both teams must further their cases by building upon the framework that has been laid out by their 1st speakers; by giving arguments that prove their theme line, and supporting those arguments with facts.

            Pembicara kedua dari masing-masing tim harus meneruskan case mereka dengan cara membangun diatas kerangka landasan yasng sudah diberikan oleh pembicara pertama. Caranya dengan memberikan argumen yang memperkuat theme line-nya, dan mendukung argumen tersebut dengan fakta-fakta.

The 3rd speakers from both teams have the main duty of rebutting arguments and points brought up by their opposing team. The 3rd speakers on the Negative is not allowed to bring up new matter. However, new examples to support  points introduced earlier are allowed.

            Pembicara ketiga dari masing-masing tim memiliki tugas utama untuk membantah argument  dan poin-poin yang diangkat oleh tim lawan mereka. Khusus untuk pembicara Negative ketiga, tidak diperbolehkan membawakan materi baru. Namun demikian, mereka diperbolehkan memberikan contoh atau faktauntuk mendukung poin yang sudah diangkat terlebih dahulu.

MOTIONS AND MOTION SELECTION/ MOSI DAN PEMILIHAN MOSI

Motion, sometimes also known as topics, are propositional statements that determine what a debate shall be about. In the debate, the affirmative team must argue to defend propositional statement and the Negative team must argue to oppose the propositional  statement.

Motion, atau seringkali dikenal sebagai topic, merupakan pernyataan proposisi yang menentukan subyek apa yang menjadi inti suatu.debat. dalam debat tersebut, tim Affirmative harus berargumentasi untuk membela pernyataan proposisi tersebut sedangkan tim Negative harus berargumentasi untuk membantah.

 

Here are some examples of motion that can be debated about:

Berikut ini adalah beberapa contoh motion yang dapat diperdebatkan :

F   That we should give President SBY a chance.

F   That American pop culture is a threat to civilization.

F   The long is better than the short

F   That football is overvalued in today’s society

F   That Indonesia should change its constitution

F   That cigarette companies should not be held responsible for the bad effects of smoking

F   That we should recognize the existence of gay

F   That we should legalize polygamy

F   That we should fade up supernatural sinetron

F   That we should blame the government of natural disaster

F   That lapindo should take responsibility of flood in East Java

F   Free education program is appropriate to conduct

F   That we are slave of fashion

F   Technology is a a time bomb

F   That “paranormal” should be believed

F   Infotainment has gone too far.

 

ADJUDICATION/PENJURIAN

Adjudication is the process of determine which team wins the debates. There is always a winner in a debate. There no ‘draws’ or ‘ties’. The speakers are assessed on matter, manner and method. Matter is 40 points, manner is 40 and method is 20 points, making a total of 100 points for each substantial speech. For reply speeches, matter and manner are 20 points and method is 10, making a total of 50 points.

            Penjurian merupakan proses penentuan tim mana yang memenangkan suatu debat. Di dalam setiap debat, selalu ada pemenang, tidak pernah ada hasil seri. Para pembicara dinilai berdasarkan matter (materi), manner (sikap) dan method (metode). Matter bernilai 40, manner bernilai 40 dan method bernilai 20, sehingga total nilai adalah 100 untuk setiap pidato substansial. Untuk pidato penutup, matter dan manner bernilai 20 dan method bernilai 10, sehingga totalnya adalah 50.

Matter refer to the points, arguments logic, facts, statistic and examples brought up during the course of the debate. Manner is concerned with the style of public-speaking- the use of voice, language, eye contact, notes, gesture, stance, humor, and personality as a medium for making be audience more respective to the argument being delivered. The are not set rules which must be followed by debaters. Method consist of the effectiveness of the structure and organization of  the team case as a whole, and the extent to which the team reacted appropriately to the dynamic of the debate.

            Matter adalah poin, argumen, logika, fakta, statistic, dan contoh yang diangkat pada saat debat. Manner menitikberatkan gaya berbicara didepan umum, seperti: pengolahan suara, bahasa, eye contact, catatan, gerakan, postur, humor dan kepribadian dalam rangka berusaha membuat argumennya lebih diterima oleh para pendengar. Tidak ada aturan baku yang harus diikuti para pendebata dalam hal ini. Metode merupakan efektivitas dari struktur dan perorganisasian suatu pidato individu, maupun case dari tim secara keseluruhan. Metode juga menyangkut bagaimana suatu tim bereaksi terhadap kedinamisan suatu debat.

 

CLOSING/PENUTUP

This concludes a brief explanation of the rules and regulations of debating in the Australasian  Parliamentary  format. This format will be used at the upcoming English Debating Contest. It is perfectly natural that this brief document does not  yet fully cover every aspect of debating.

            Demikianlah penjelasan singkat mengenai tata cara berdebat dengan format Australasian Parliamentary. Format inilah yang akan digunakan dalam pertandingan Debat bahasa Inggris. Sangatlah wajar jika document yang sangat singkat ini masih belum dapat menjelaskan setiap aspek  dari berdebat .

HAPPY DEBATING AND GOOD LUCK


Dirja Wiharja
Aku adalah seorang murid dari guru yang bernama penderitaan, seorang mahasiswa dari dosen yang bernama kesederhanaan, seorang santri dari kyai yang bernama kesejatian, seorang salik dari mursyid yang bernama kesunyian .. terang dalam kegelapan kaya dalam kemiskinan ...

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

There is a candle in your heart, ready to be kindled. There is a void in your soul, ready to be filled. You feel it, don’t you? (Rumi)
Subscribe Our Newsletter